Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
Ibrahim mulai berpikir mencari Tuhan yang sebenarnya. Ketika malam telah gelap, dia melihat bintang. Dia berkata, "Inilah Tuhanku." Namun tatkala bintang tersebut tenggelam, dia berkata, "Aku tidak suka kepada yang tenggelam."
Ketika melihat bulan, dia berkata, "Inilah Tuhanku. Cahayanya lebih indah dan lebih besar." Malam kembali berlalu. Bulan itu pun hilang. Ibrahim berkata, "Sesungguhnya, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Kemudian, tatkala melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Tatkala matahari itu terbenam, Ibrahim kembali kecewa. Setelah beberapa waktu kemudian, Ibrahim mendapatkan petunjuk dari Allah bahwa Allah adalah tuhan yang selama ini ia cari
Ibrahim berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."
Ibrahim telah menemukan Tuhannya. Kini, ia berencana untuk menghancurkan berhala-berhala. la ingin membuktikan bahwa berhala-berhala itu tidak pantas untuk disembah.
Akhirnya, Ibrahim mendapatkan kesempatan itu. Suatu ketika, Ibrahim mengetahui bahwa Namrud dan pengikutnya sedang melaksanakan upacara keagamaan di luar kota. la masuk ke gedung tempat penyimpanan berhala-berhala sambil membawa sebuah kapak besar.
Ibrahim menghancurkan semua berhala tersebut, kecuali satu yang paling besar. Lalu, ia mengalungkan kapaknya ke leher patung besar itu.
Ketika Namrud dan pengikutnya kembali, mereka langsung menuju tempat pemujaan. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat bahwa berhala-berhalanya telah hancur. Namrud sangat marah dan berteriak, "Siapa yang telah melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kita, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim
Seorang di antara mereka berkata, "Kami dengar ada seorang pemuda bernama Ibrahim yang mencela berhala-berhala ini."
Namrud sangat marah. la berkata kepada pasukan kerajaan, "Bawa pemuda itu dengan cara yang dapat dilihat banyak orang agar mereka dapat menyaksikan."
Pasukan kerajaan mencari Ibrahim. Mereka akhirnya menemukan dan membawanya menghadap Namrud.
Ibrahim dibawa ke pengadilan. Sidang itu dilakukan secara terbuka. Semua orang dapat menyaksikan jalannya persidangan.
Namrud bertanya kepada Ibrahim,"Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
Ibrahim menjawab dengan tenang, "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya. Tanyalah kepadanya jika ia dapat berbicara."
Mendengar jawaban Ibrahim, Namrud marah dan tersinggung. la berkata kepada Ibrahim dengan nada tinggi, "Bagaimana mungkin kami bertanya kepada berhala itu. la tidak dapat berbicara!"
Ibrahim berkata, "Maka, mengapa kalian menyembah berhala yang bisu dan tidak dapat memberikan sesuatu apa pun?"
Mendengar perkataan Ibrahim, Namrud dan semua orang yang menyaksikan terdiam. Mereka merasa terpojok. Namrud segera memerintahkan prajuritnya untuk menghukum Ibrahim dengan cara dibakar.
0 komentar: